Kemarin tempo saya habis berdebat dengan kawan tentang kriteria perempuan ideal secara fisik. Sungguh suatu perdebatan yang sengit, karena selera saya dengan kawan saya memang sangat berbeda. Akhirnya saya katakan, bahwa preferensi kita terhadap fisik itu tidak bisa diperdebatkan secara logis, karena itu berhubungan langsung dengan kerja otak kanan. Hal itu berhubungan langsung dengan persoalan imajinasi dan kreativitas, berhubungan dengan rasa. Hal tersebut sangat persis dengan selera makan. Apakah kita bisa menjelaskan, sebagai misal, kita menyukai udang, sementara kawan kita lebih menyukai ikan lélé ? Atau kenapa kita suka ayam goreng kering dan kawan kita suka ayam bakar yang basah? Masalah tersebut sungguh berhubungan langsung dengan intuisi, suatu rasa yang tak bisa dijelaskan dengan argumen-argumen logis detail yang ilmiah.


Baiklah, agar tidak salah paham, saya jelaskan spesifikasi fisik perempuan yang ideal menurut preferensi saya, yaitu :

1) a) Postur tubuh kurus/langsing. Postur tubuh yang langsing/kurus memberi kesan anggun dan feminin. Dalam hal ini saya bertolak-belakang dengan kawan saya, yang lebih menyukai postur tubuh yang “segar”.

b) Kulit halus / putih. Kulit yang lembut dan putih adalah pesona tersendiri yang sangat menawan. Walaupun tentu saja, kulit kecoklatan bukan menjadi hal yang perlu dipermasalahkan, jika hal-hal yang lain mempunyai nilai lebih.

2) Rambut lurus, akan lebih bagus jika panjang. Mengenai hal ini, saya dan kawan saya sependapat. Dan memang sepertinya sebagian besar lelaki menyukai perempuan berambut lurus dan panjang. Tentu saja kesan dari rambut lurus dan panjang adalah kesan feminin.

3) Ukuran dada. Ini adalah bab yang tabu sebenarnya, tapi tak mengapa kita diskusikan. Entah kenapa, saya sangat menyukai perempuan yang memiliki ukuran dada yang sedang atau kecil. Kesan dari perempuan yang memiliki dada kecil adalah imut dan menggemaskan. Dalam hal ini tentu saya berseberangan dengan kawan saya yang menyukai perempuan ber-dada besar. Saya amat geli manakala melihat perempuan dengan dada yang besar seperti semangka atau buah melon.

4) Gigi gingsul / Gigi taring. Perempuan yang memiliki gigi gingsul / gigi taring yang besar dan nyata, adalah sebuah nilai lebih yang sangat luar biasa. Imajinasi yang pertama saya dapat adalah gigitan drakula. Nilai utama dari adanya gigi taring/gigi gingsul adalah kesan menggemaskan. Saya benar-benar nggak tahan manakala melihat perempuan tersenyum dengan sepasang gigi taring yang menyeringai. Rasanya hendak pingsan.

5) Wajah. Jika 4 point di atas sudah terpenuhi, perihal wajah menjadi poin yang tak terlalu urgen. Selama 4 poin di atas terpenuhi, maka wajah yang standar sudah sangat mencukupi. Tentulah, manakala 4 poin di atas terpenuhi, dan ditambah dengan wajah yang rupawan, tentu menjadi sebuah desain fisik yang sempurna. Dalam hal ini, sebagai rujukan yang menurut saya sempurna secara fisik adalah Nia Ramadani, Julie Estele, Dhini Aminarti, Ririn Dwi Ariyanti, dan Revalina S Temat.

Bagaimana pendapat anda?
|
This entry was posted on 01.32 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: