Semua sepakat bahwa hidup adalah belajar. Semua sepakat bahwa kita harus menjadi dewasa. Semua sepakat bahwa keindahan harus dimulai dengan perjuangan. Dan aku selalu yakin, kebahagiaan sejati bukan dari apa yang aku lihat. Kebahagiaan selalu berawal dari hati, berawal dari perasaan yang selalu terjaga dengan baik pada tempatnya. Dan kenapa Tuhan memberi kita otak kanan dan kiri, adalah untuk bisa menerjemahkan dan mengungkapkan apa yang semestinya terbersit dalam hati dan terlintas dalam naluri. Bijak tidak selalu benar, tetapi menjadi benar adalah misi hakiki setiap manusia.


Andai saja Tuhan mencipta kita semua dalam sama, maka tak perlu ada perang, tak perlu ada debat dan pembicaraan. Tuhan sungguh indah, mencipta kita dengan segala indah masing-masing, dan memberi kesempatan bagi kita untuk saling mengenal. Dan saling mengenal, akan selalu indah, dalam untaian kata mutiara buku-buku, novel-novel dan kitab-kitab cinta.


Pertemuan tidak selalu di akhiri dengan perpisahan. Dan perpisahan tidak selalu identik dengan jahat. Perpisahan bukan berarti ada proses yang gagal dan saling menyakiti. Perpisahan hanyalah konsekuensi logis dari proses saling mengenal.


Dan yang baik akan selalu menjadi baik, yang kurang akan semestinya makin lengkap karena pengalaman. Semakin banyak mengenal, semakin lengkap pertumbuhan kita. Semakin banyak yang kita pelajari, dan pada akhirnya kita akan menemukan yang baik dan yang terbaik.


Tapi apakah berpikir cepat lebih baik dari merasakan? Kita hanya perlu memaksa diri kita untuk menentukan. Ke mana kita harus mengarahkan arah mata kita, kemana kita harus menancapkan keyakinan hati dan nurani kita. Jangan pernah biarkan kita memanjakan diri kita dengan selalu dalam kebimbangan, selalu dalam ketidak-tegasan-sikap.


Proses tumbuh selalu butuh tenaga, seperti tumbuhnya sebatang pohon : butuh air, cahaya matahari dan nutrisi. Dan saat semua sampai pada titik logika, dimana nurani sudah saatnya diabaikan, maka sisa terakhir dari rasa yang sepatutnya di ucap adalah maaf dan terimakasih. Maaf untuk semua salah yang terucap dan terjadi. Terimakasih untuk semua pelajaran berharga. Untuk semua kebersamaan, untuk saling tumbuh menjadi lebih baik. Dan satu keyakinan yang tak sepantasnya pudar, Tuhan selalu punya rencana indah untuk kita semua. Semoga Tuhan selalu menyirami hati kita dengan kebahagiaan.



|
This entry was posted on 23.53 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: