
Biarlah, pastilah tak semua bunga menghasilkan tunas baru. Setidaknya aku tak pernah lupa untuk bersyukur, bahwa harum indah melati pernah singgah dan mengusir pengap sekotak nyawa hidupku. Kubuka selimut, dingin, tapi aku tak pernah ragu. Dinginnya alir sungai hidup, tak sepadan dengan harumnya serpih lembar bunga yang terbawa arus. Dan aku yakin, suatu saat, seuntai tunas indah akan abadi mengisi kotak ruang kasih yang ada di gumpal detak jantung hati jiwaku. Dan akan selalu sama : wangi, indah, mekar. Kehidupan. Cinta.
0 komentar: