Jika semua telah berlalu,
dan indah telah menampakan wujud asilnya..
Jika emosi telah terluapkan,
dan air mata telah tercurahkan...
Jika janji telah menemukan jawabnya,
dan jika doa telah memberikan khotbahnya...
Jika guratan bibir yang indah dalam senyum, menari dan menjadi selengkung sedih...
Jika bening sorot mata keyakinan, telah redup dalam duka...
Jika nikmat telah memunculkan sadar di jiwa..
Jika dosa telah mensyahdukan asa...
Adakah yang masih bisa diharapkan?
Indah berawal dari hampa,
dan hampa berawal dari angan...
Maka,
tak ada tangis tanpa senyum,
dan tak ada sedih tanpa bahagia...
Tidak ada arti sebuah penyesalan,
dan kata maaf telah menjadi klise, seklise ungkapan "I LOVE YOU"..
Maaf tanpa memaafkan,
sesal tanpa pertobatan..
Apalah arti?
Aku nggak mau sakit,
ngak mau juga terus berada dalam ekstase...
Semua indah yang pernah kurajut,
dan semua salah yang pernah kugores..
Aku bahagia, aku menyesal, aku minta maaf, dan terima kasih..
Hidup memang sebuah ironi,
hidup memang sebuah retorika,
dan ironi yang selalu berulang adalah cinta...
Cinta antara dua manusia,
beda rupa, beda jiwa, beda kelamin, yang satu dalam harap...
Indah, bermakna, menghanyutkan, bahagia, dan menyadarkan...
|
This entry was posted on 02.37 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
0 komentar: