Kenapa Harus Menangis?
03.34 | Author:

Alkisah beberapa waktu yang lalu ada rekan yang menitipkan notebook. Sebagai manusia yang di anugerahi rasa ingin tahu, akhirnya aku explore seluruh isi notebook. Dan aku menemukan sebuah file filem berjudul “Radhit & Jani”. Film Indonesia. Baru memutar sekitar beberapa menit, aku langsung merasa ngilu sekali, dan benar-benar ingin muntah. Omong kosong apa ini? Sebuah film yang menggambarkan kehidupan generasi muda saat ini, yang memenuhi hidup-nya dengan alkohol, narkoba dan free sex. What the bullshit! Yang paling memuakan, sang tokoh Radhit yang digambarkan sebagai rock-maniac, hidup dengan sang Jani yang juga rock-maniac, hidup dengan bebas, tanpa batas. Aku selalu muak ketika para maniak musik rock diasosiasikan dengan “dunia hitam” seperti alkohol, obat dan seks bebas.


Ngomong-ngomong soal muak, film itu benar-benar mengingatkanku, kalau banyak rekan-rekan kita yang mempunyai prinsip omong kosong seperti dalam film itu. Terutama sekali bagi lelaki, alkohol adalah simbol kejantanan. What the damned bitch hell of that? Walaupun aku sedang mencoba mengkristalkan keyakinan bahwa hidup harus mencintai siapapun, tetapi aku tidak bisa memungkiri, aku sangat benci dengan teman-teman lelaki (dan perempuan) yang mengganggap gaya hidup seperti dalam film Radhit & Jani itu keren. Itu adalah konsep gaya hidup paling tidak bertanggung-jawab yang pernah aku pikirkan. Sudah pasti, alkohol, atau pun obat, sama sekali tidak mempunyai sumbangan satu persen-pun dalam menentukan imej kejantanan seorang lelaki. Lelaki adalah mahluk yang dilahirkan untuk bertanggung-jawab. Lelaki adalah mahluk yang dilahirkan sebagai raja, raja yang harus bisa melayani sesama. Yang selalu menyediakan hidup yang indah untuk sesama. Alkohol, dan obat adalah omong kosong. Melarikan diri dari masalah hidup dengan benda-benda najis itu, adalah sikap paling banci dari hidup ini.


Yah, film itu memang menginspirasi aku dan semakin memantapkan niatku, agar Tuhan memberiku kesempatan menghabiskan sisa waktu hidup di dunia, untuk kemanusiaan. Dan generasi muda, adalah “proyek” kemanusiaan pertama yang ada di depan mata. Generasi muda harus segera di selamatkan !


|
This entry was posted on 03.34 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 19 Maret 2009 pukul 00.03 , Anonim mengatakan...

tumben liat film.....
mau tak kasih film yang bisa buat nangis...
aq punya banyak......