Anjing...
03.55 | Author:
Anjing : kasian sekali mahluk Tuhan ini. Selalu jadi bahan umpatan. Bahkan karakter busuk, pembual, penjahat, tidak bermoral, semuanya di nisbat-kan kepada mahluk ini. Padahal, tak bisa dipungkiri sedikitpun : dog is the best human friend...

Entahlah : kapan, siapa dan kenapa nama mahluk cantik ini jadi kosakata mutlak untuk menyumpah aku sama sekali tidak tau. Dan aku disini mau minta maaf kepada mahluk luar biasa ini, karena aku jadikan judul tulisan mbuh kali ini.

Anjing

"anjing...!!"
"kenapa..?"
"cewek itu sexy sekali.."
Apa? Perempuan sama dengan anjing?
"hei hei, aku tak tau maksudmu, kenapa perempuan cantik, dan menawan itu kau panggil anjing?"
"hei pak ustad, aku nggak bilang itu"
"loh?"
"aku cuman seneng aja liat tubuh aduhai cewe yang barusan lewat"
"lalu kamu tumpahkan dengan ungkapan anjing?"
"refleks.."
Astaghfirullah...
Memang benar, perempuan yang baru saja lewat--yang sepertinya seorang mahasiswi--sangat menawan. Tubuh ramping--hampir mendekati kurus--, rambut lurus sebahu, dada sedang, kulit putih lembut, pandangan mata yang agak misterius, dan yang paling mencengangkan, dia memakai blus ketat, dengan dua kancing bagian atas terbuka sehingga kulit sekitar dada dengan indahnya terpampang. Memang, mungkin perempuan seperti itu yang disebut sexy. Tapi kenapa rekanku itu harus mengatakan mahluk secantik dan seindah itu disamakan dengan anjing. Aku tidak mengerti dengan pola pikir kawanku yang ini.
"hei.."
"apa, apa?"
"menurutmu, gadis yang baru saja lewat, sudah punya pacar apa belum?"
"apa?"
"ya, pacar!"
"emang peduli.."
"kok?"
"aku cuma horny liat tubuhnya"
"lalu?"
"yaudah!"
"bukan, maksudku cuma itu pernyataanmu? maksudku, kamu nggak mau nilai sisi lain gadis yang barusan lewat?"
"aku tidak mau pusing"
aku mulai makin bingung.
"gini coba, seandainya dia ternyata belum punya pacar, kamu mau nggak jadi pacar gadis yang barusan?"
"hahahaha, jelas mau dunk..., tapi.."
"tapi?"
"aku nggak mau nikah dengan cewe seperti itu..!!"
"kok?"
"ya, mana mungkin. Dan kamu, jangan sebut cewe itu gadis, itu gelar yang meragukan.."
"he, kamu tu ngomong apa sih, aku tu nggak paham!!"
Lama-lama aku muak juga dengan rekanku ini.
"gini loh : gadis, eh maksudku cewe dengan style seperti itu, pasti cocok buat pacaran, buat senang-senang, pesta, dan mungkin (sekali) bisa dapet sex. Tetapi aku yakin, cewe seperti tidak cocok kalau aku jadikan istri untuk berumah tangga. Kita tau kan kehidupan rumah tangga itu tidak semudah bayangan kita. Kita harus berjuang membangun rumah tangga, perekonomian dan lain-lainnya, dan cewe seperti itu mana mau aku ajak hidup sederhana untuk berjuang demi kehidupan rumah tangga yang lebih baik"
Mmmh. Maksud akal juga.
"lalu, yang cocok untuk dijadikan istri?"
"ya yang sederhana, terutama dari karakter. Dewasa, sederhana, baik dan perempuan baik-baik"
Aku jadi ingat, ada pepatah barat mengatakan : jangan liat buku dari sampulnya, jangan liat seseorang dari tampilan luar saja.
"jadi gimana, kamu mau?"
"mau, senang-senang, dapet semuanya, habis itu cari yang lain untuk aku jadikan istri"
"aku nggak yakin dengan penilaianmu"
(dengan berbisik rekanku bicara lekat di dekat daun telingaku)
"eh, tau nggak, kemarin aku habis 'main-main' dengan ceweku"
"main-main?"
"itu tu..."
"maksudmu, sex?"
"jangan keras-keras tolol!"
Anjing! Rekanku memang pembual, tapi aku tau, pacar rekanku itu memang style-ya tak jauh beda dengan gadis yang barusan lewat : menggoda. Kaos ketat, celana pendek, dan sering juga aku sempat liat belahan dadanya saat memakai blus terbuka seperti gadis barusan.

Oh, Tuhan. Aku tak tau dari mana aku harus menilai perempuan. Tapi setidaknya, aku tidak akan pernah mengijinkan istriku kelak, keluar rumah dengan pakaian yang kelewat terbuka.
Dan seandainya aku mendapat perempuan sexy seperti tadi, semoga saja dia mengerti, aku risih liat perempuan dengan style yang kelewat terbuka, dan walau mungkin tidak mudah, aku harap aku bisa ajak dia untuk berpakaian lebih sopan.

Kulihat jam,
21 : 36 ?
Anjing!! Aku udah dua jam lebih di warnet... Ups..!!
|
This entry was posted on 03.55 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 komentar:

On 14 November 2008 pukul 15.46 , Over The Rainbow mengatakan...

wah...jadi cowok tu gitu ya wan?

cari yang seksi, cantik dan bisa dipamerin buat dijadiin pacar

trus cari cewek yang mau diajak susah buat nikah?

walah...

 
On 19 November 2008 pukul 01.15 , Thomas Garfield mengatakan...

HAnya soal sesuatu persepsi yang sangat manusiawi..
Bahwa, bagi sebagian besar cowok, adalah seperti itu yang tertanam di alam bawah sadar pikiran.
Sementara ada sebagian cowo yang menganggap bahwa, kecantikan adalah keanggunan. Dan keanggunan tidak identik dengan sensualitas.
KEanggunan adalah kecantikan dalam kesopanan rasa yang muncul bila di lihat oleh mata persepsi umum, terutama orang Indonesia, terutama lagi yang mengaku Islam.
Dan bagi sebagian cowok,
masalah sensualitas dan kenyamanan, adalah sebuah sensasasi dan kenyataan,
yang bisa di bangun bersama dengan perempuan, bukan untuk di persembahkan secara masal di depan umum. Seperti itu...