Jujur
08.40 | Author:
Teman SMA tiba-tiba sms. Sangat beda, sangat manja. Wow, aku setengah nggak percaya. Tapi langsung kutepis begitu saja, karena yang langsung terbersit adalah : betapa dulu aku belum mengenal dia.
Aku sih seneng-seneng aja, apalagi aku lagi mengalami masa-masa kesepian sms, setelah ditinggal malaikat bahagiaku. Yah, daripada berbodoh-bodoh ria dengan basa-basi, langsung kusambut aja dengan balasan-balasan yang lebih manja. Seneng juga rasanya. Senang dalam dua hal : senang karena smsan dengan manja, senang karena aku merasa ada kejujuran yang amat jujur di sini. Aku jujur, dan temenku itu juga jujur.
Memang, nggak ada yang lebih mendamaikan, selain hidup dengan jujur, dengan kejujuran. Dan, tak ada yang lebih menyiksa, selain topeng gengsi yang menyiksa dan tidak nyaman.

|
This entry was posted on 08.40 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

1 komentar:

On 2 Juni 2008 pukul 02.09 , Anonim mengatakan...

Ketauan kalo jablay..